Pocket

Kepala Lembaga Prof. Dr. Herri, MBA menyerahkan Surat Keputusan Menristekdikti tentang Izin Pembukaan Program Studi Baru dan Izin Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di ruang sidang lantai 2 LLDIKTI Wilayah X, Rabu (9/1).

Pada kesempatan tersebut, Universitas Muhammadiyah Riau menerima SK Menristekdikti tentang izin pembukaan program studi Farmasi Program Sarjana (S1), STIFAR Riau Pendidikan Profesi Farmasi, dan Universitas Tamansiswa dengan program studi Kewirausahaan Program Sarjana (S1).

Selain itu, Kepala Lembaga juga menyerahkan SK Menristekdikti tentang Izin Penyatuan Akademi Keperawatan Jambi ke Universitas Adiwangsa Jambi. Ketua Yayasan Pendidikan Alifah Padang menerima SK Menristekdikti tentang Izin Penyatuan Akademi Kebidanan Alifah ke Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang.

Di LLDIKTI Wilayah X kita sudah memiliki dua program studi Kewirausahaan, yaitu di Universitas Baiturrahmah dan Universitas Tamansiswa.

Kita semua berharap kata Kepala Lembaga agar perguruan tinggi bisa menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

“Tumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa. Sekarang lapangan kerja terbatas. Kembangkan jiwa kewirausahaan dan mari berupaya memfasilitasi dan menciptakan peluang bagi mahasiswa,” ucap Prof. Herri.

Prof. Herri mengatakan sekarang kita bisa lihat data statistik. Dari 4 jutaan pelamar CPNS yang nantinya diterima hanya sekitar 238 ribu orang. Junlahnya sangat kecil, hanya sekitar 6 persen. Lalu, bagaimana dengan yang tidak lulus?

“Di sinilah perlunya jiwa kewirausahaan mahasiswa. Indonesia membutuhkan pengusaha-pengusaha muda. Mari persiapkan generasi kita untuk masa depan yang lebih baik. Indonesia punya sumber daya alam. Kita punya sumber daya manusia. Jangan biarkan ini dikelola dan dikuasai orang lain,” tambah Prof. Herri.

Selain itu, Prof Herri juga mengimbau agar perguruan tinggi turut memotivasi mahasiswa untuk ikut berkompetisi dalam Entrepreneurship Award III tahun 2019 yang rencananya akan diselenggarakan di Kepulauan Riau. Ayo, kirimkan proposal kewirausahaan mahasiswa untuk masing-masing kategori (Rencana bisnis dan Usaha Berjalan).

Berikutnya, Kepala Lembaga juga mengajak agar perguruan tinggi dalam menyikapi revolusi indutri 4.0 untuk membiasakan diri dengan dunia digital, dunia daring.

“Budaya digital, budaya daring perlu segera diterapkan. Tentunya tidak sekadar memindahkan materi ajar saja dalam bentuk online, tetapi proses pembelajarannya juga dilakukan secara daring,” jelas Prof. Herri.

Lebih lanjut, Prof. Herri menjelaskan dalam pelaksanaan kuliah daring LLDIKTI Wilayah X sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Terbuka. PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah X silakan menindaklanjutinya.

“Untuk mata kuliah tertentu seperti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) Pancasila bisa dilaksanakan secara daring. Nanti, usai proses belajar, nilai mahasiswa akan dikirimkan oleh Universitas Terbuka,” terangnya. (HR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CAPTCHA

*